Sore para blogger mania...huft rasanya sore ini panas
sekali, liat2 blog mau posting juga posting apa...ups...lagi ngerjain
sertifikat lagi bingung gimana mo ngentri nama2 ne..masak mau ngentri satu
persatu wow wow wow...capek banget aku ngebayanginnya... browsing dulu
ach....tanya2 si kakek google ups sorry mbah google kamsudnya...ntar ada yang
marah lagi gue manggil kakek..hehe..eh kok jadi ngelantur gini..nahhhh sobatq
yang ane cintai haha... ternyata gue nemuin artikel tentang cara print marge di
corel draw, Pernahkah Anda mendengar istilah Mail Merge! Fasilitas ini juga
terdapat di Coreldraw memanfaatkan fasilitas Print Merge. Print Merge sangat
membantu ketika Anda akan mencetak nama peserta di sertifikat dalam jumlah
besar atau untuk keperluan lain yang membutuhkan Coreldraw.....nah....akhirnya
gue lihat dan q praktekkan...gampang banget...silahkan dibaca artikel di bawah
ini sobat......
Berikut ini adalah
garis besar proses menggunakan print merge :
Siapkan desain sertifikat.
Siapkan data nama peserta atau data yang lain menggunakan bantuan Microsoft Excel
Manfaatkan fasilitas Print Merge Coreldraw
Dari gambaran proses print merge secara garis besar di atas mari kita masuk pada proses yang lebih rinci sebagai berikut :
Gambar 1
Tampilkan desain sertifikat Anda yang
sudah jadi di lembar kerja atau worksheet Coreldraw. Tampilan Coreldraw
(gambar 1) di samping menggunakan versi 12.
Gambar 2
Buat data nama peserta atau data lain
menggunakan Microsoft Excel. Data yang ada disesuaikan dengan desain
sertifikat yang sudah jadi seperti data nama peserta dan nama sekolah
(gambar 2). Data yang didukung oleh Coreldraw harus berformat csv, txt,
atau rtf (simpan data menggunakan salah satu format tersebut).
Gambar 3
Gunakan fasilitas Print Merge Coreldraw (gambar 3). Anda bisa klik menu File kemudian pilih Print Merge... lalu klik tombol Create/Load Merge Fields.... Gabungkan data yang sudah disimpan melalui jendela Print Merge Wizard.
Sore para blogger mania...huft rasanya sore ini panas
sekali, liat2 blog mau posting juga posting apa...ups...lagi ngerjain
sertifikat lagi bingung gimana mo ngentri nama2 ne..masak mau ngentri satu
persatu wow wow wow...capek banget aku ngebayanginnya... browsing dulu
ach....tanya2 si kakek google ups sorry mbah google kamsudnya...ntar ada yang
marah lagi gue manggil kakek..hehe..eh kok jadi ngelantur gini..nahhhh sobatq
yang ane cintai haha... ternyata gue nemuin artikel tentang cara print marge di
corel draw, Pernahkah Anda mendengar istilah Mail Merge! Fasilitas ini juga
terdapat di Coreldraw memanfaatkan fasilitas Print Merge. Print Merge sangat
membantu ketika Anda akan mencetak nama peserta di sertifikat dalam jumlah
besar atau untuk keperluan lain yang membutuhkan Coreldraw.....nah....akhirnya
gue lihat dan q praktekkan...gampang banget...silahkan dibaca artikel di bawah
ini sobat......
Berikut ini adalah
garis besar proses menggunakan print merge :
Siapkan desain sertifikat.
Siapkan data nama peserta atau data yang lain menggunakan bantuan Microsoft Excel
Manfaatkan fasilitas Print Merge Coreldraw
Dari gambaran proses print merge secara garis besar di atas mari kita masuk pada proses yang lebih rinci sebagai berikut :
Gambar 1
Tampilkan desain sertifikat Anda yang
sudah jadi di lembar kerja atau worksheet Coreldraw. Tampilan Coreldraw
(gambar 1) di samping menggunakan versi 12.
Gambar 2
Buat data nama peserta atau data lain
menggunakan Microsoft Excel. Data yang ada disesuaikan dengan desain
sertifikat yang sudah jadi seperti data nama peserta dan nama sekolah
(gambar 2). Data yang didukung oleh Coreldraw harus berformat csv, txt,
atau rtf (simpan data menggunakan salah satu format tersebut).
Gambar 3
Gunakan fasilitas Print Merge Coreldraw (gambar 3). Anda bisa klik menu File kemudian pilih Print Merge... lalu klik tombol Create/Load Merge Fields.... Gabungkan data yang sudah disimpan melalui jendela Print Merge Wizard.
Amerika Serikat menganugerahi 'Legacies of Pluralisme, Diversity and
Democracy' kepada almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan tokoh
dunia Martin Luther King, Jr. Menurut anak Gus Dur, Alissa Qotrunnada
Munawaroh Rahman atau Alissa Wahid, Amerika menilai tindakan ayahnya
dengan Martin sama-sama untuk memperjuangkan kesetaraan.
"Amerika
Serikat memperingati Martin Luther King Day sekaligus tribute to Gus
dur, mereka menilai beliau (Gus Dur) memiliki nilai perjuangan yang
mirip dengan Martin. Keduanya sama-sama mempengaruhi kehidupan luas,
berjuang dalam kesetaraan serta perubahan nasib orang banyak," ujar
Alissa ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (23/1).
Alissa
mengatakan, sebenarnya Martin dan Gus Dur beranjak dari posisi
berlawanan tetapi keduanya terinspirasi dari tokoh yang sama, Mahatma
Gandhi. Menurut dia, Gus Dur berjuang hak asasi bagi kaum minoritas di
Indonesia untuk kesetaraan. Sedangkan Martin dari kaum yang tertindas
kemudian melawan penindasan tersebut.
"Kalau di Amerika Serikat
jika Martin tidak memperjuangkan mati-matian, tidak mungkin Barack Obama
bisa jadi presiden. Dampak perjuangan Martin sangat besar untuk bangsa
Amerika serikat," kata dia.
Menurut Alissa, Gus Dur memegang
prinsip perjuangan yang damai tanpa kekerasan atau non violent dalam
berjuang untuk kesetaraan minoritas.
Sebelumnya, acara
penganugerahan yang diadakan di Surabaya, Konsulat Jenderal Amerika
Serikat Joaquin Monserrate mengatakan, acara ini diadakan untuk
mengenang tokoh hak asasi manusia (HAM) Amerika Serikat dan Indonesia.
"Acara
ini juga dihadiri berbagai kalangan, termasuk pemerintahan, akademisi,
tokoh politik, pemuka agama serta pimpinan media terkemuka," kata
Monserrate di sela acara, Surabaya, Selasa (22/1).
Amerika Serikat menganugerahi 'Legacies of Pluralisme, Diversity and
Democracy' kepada almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan tokoh
dunia Martin Luther King, Jr. Menurut anak Gus Dur, Alissa Qotrunnada
Munawaroh Rahman atau Alissa Wahid, Amerika menilai tindakan ayahnya
dengan Martin sama-sama untuk memperjuangkan kesetaraan.
"Amerika
Serikat memperingati Martin Luther King Day sekaligus tribute to Gus
dur, mereka menilai beliau (Gus Dur) memiliki nilai perjuangan yang
mirip dengan Martin. Keduanya sama-sama mempengaruhi kehidupan luas,
berjuang dalam kesetaraan serta perubahan nasib orang banyak," ujar
Alissa ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (23/1).
Alissa
mengatakan, sebenarnya Martin dan Gus Dur beranjak dari posisi
berlawanan tetapi keduanya terinspirasi dari tokoh yang sama, Mahatma
Gandhi. Menurut dia, Gus Dur berjuang hak asasi bagi kaum minoritas di
Indonesia untuk kesetaraan. Sedangkan Martin dari kaum yang tertindas
kemudian melawan penindasan tersebut.
"Kalau di Amerika Serikat
jika Martin tidak memperjuangkan mati-matian, tidak mungkin Barack Obama
bisa jadi presiden. Dampak perjuangan Martin sangat besar untuk bangsa
Amerika serikat," kata dia.
Menurut Alissa, Gus Dur memegang
prinsip perjuangan yang damai tanpa kekerasan atau non violent dalam
berjuang untuk kesetaraan minoritas.
Sebelumnya, acara
penganugerahan yang diadakan di Surabaya, Konsulat Jenderal Amerika
Serikat Joaquin Monserrate mengatakan, acara ini diadakan untuk
mengenang tokoh hak asasi manusia (HAM) Amerika Serikat dan Indonesia.
"Acara
ini juga dihadiri berbagai kalangan, termasuk pemerintahan, akademisi,
tokoh politik, pemuka agama serta pimpinan media terkemuka," kata
Monserrate di sela acara, Surabaya, Selasa (22/1).
Siapa yang menyangka, Fatin Shidqia Lubis (16), siswi SMA berjilbab
yang masih mengenakan bawahan abu-abu, tampil di acara X Factor
Indonesia dengan melantunkan lagi Bruno Mars, Grenade, langsung membuat
penonton bergidik.
Ahmad Dhani, Rossa, Baby Romeo dan Wulan Jamela, juri X Factor,
mulanya menilai Fatin yang muncul dari balik tirai hanya menganggap
biasa. Reaksi keduanya berubah setelah mendengar seluruh kemampuan
Fatin.
Sampai-sampai Dhani meminta Fatin untuk ikut gemblengan vokal
bersamanya di tahap berikut. Rossa di sisi Dhani tak mau kalah, dan
meminta Fatin untuk lebih digembleng lagi. Dengan raut muka polos, Fatin
memilih Rossa.
Suara merdu Fathin, sudah diunggah ke YouTube dan ratusan ribu klik
memuji habis. Bahkan, salah satu komentator Lord Cemen berujar, "Sudah
lebih dari 20 kali gue dengar enggak bosan-bosan sampai lupa versi
aslinya."
Tak sampai di situ, video Fatin yang tampil di X Factor Indonesia pekan lalu, ternyata juga masuk situs resmi Bruno Mars. Judul di atas videonya tertulis, "Fatin Shidqia Lubis - Grenade: X Factor Indonesia Auditions."
Meski sedikit yang memberikan komentar, video Fatin sudah nangkring
di situs resmi Bruno Mars luar biasa. "I'm starting like this girl,
Fatin makes me wanna know all about Bruno Mars. Thx Fatin, you have a
great voice, I love u .... ," ujar komentar dari Jotz, pada 23 Januari
2013.
Siapa yang menyangka, Fatin Shidqia Lubis (16), siswi SMA berjilbab
yang masih mengenakan bawahan abu-abu, tampil di acara X Factor
Indonesia dengan melantunkan lagi Bruno Mars, Grenade, langsung membuat
penonton bergidik.
Ahmad Dhani, Rossa, Baby Romeo dan Wulan Jamela, juri X Factor,
mulanya menilai Fatin yang muncul dari balik tirai hanya menganggap
biasa. Reaksi keduanya berubah setelah mendengar seluruh kemampuan
Fatin.
Sampai-sampai Dhani meminta Fatin untuk ikut gemblengan vokal
bersamanya di tahap berikut. Rossa di sisi Dhani tak mau kalah, dan
meminta Fatin untuk lebih digembleng lagi. Dengan raut muka polos, Fatin
memilih Rossa.
Suara merdu Fathin, sudah diunggah ke YouTube dan ratusan ribu klik
memuji habis. Bahkan, salah satu komentator Lord Cemen berujar, "Sudah
lebih dari 20 kali gue dengar enggak bosan-bosan sampai lupa versi
aslinya."
Tak sampai di situ, video Fatin yang tampil di X Factor Indonesia pekan lalu, ternyata juga masuk situs resmi Bruno Mars. Judul di atas videonya tertulis, "Fatin Shidqia Lubis - Grenade: X Factor Indonesia Auditions."
Meski sedikit yang memberikan komentar, video Fatin sudah nangkring
di situs resmi Bruno Mars luar biasa. "I'm starting like this girl,
Fatin makes me wanna know all about Bruno Mars. Thx Fatin, you have a
great voice, I love u .... ," ujar komentar dari Jotz, pada 23 Januari
2013.
0 komentar:
Silahkan isi komentar disini